Tempat Kumulai Mengejar (Ber)mimpi

Diposting oleh Artista Lushar Nova on

Bukan hal yang mudah ketika kedua mata harus membendung air yang hendak tumpah. Sekalipun tidak tumpah, tapi meleleh di sudut-sudutnya. Lelah membayangkan jauhnya jarak.

Hati dan mata sepertinya sepakat untuk saling bekerja sama. Sang Hati yang mulai gerimis, didukung oleh Sang Mata yang dengan cekatan menjadi saluran pembuangan. Rontok sudah semua kekuatanku.

Meninggalkanmu bukanlah hal yang menjadikan malam menjadi pesta pora, bukan juga hal yang terlalu pilu, karena semua lampu-lampu taman pun tahu bahwa mimpiku telah menunggu untuk dijemput.

Namun, hati memang tidak bisa berbohong. Di saat malam seperti ini, hujan begini, biasanya aku akan lari ke arah jendela untuk menikmati rintik oleh-oleh dari  Dewa Zeus, sambil menikmati suguhan hangat dari mama. Tapi sekarang, di saat yang sama, saat hujan turun belum begitu deras, aku hanya bisa menikmatinya sendirian. Tanpa suguhan hangat, tanpa suasana yang akrab.

Aku mencoba mengingat semua tepi jalan yang pernah aku lewati, rasanya mereka juga menangis melihat kepergianku. Sungguh, bukannya aku tidak setia. Tapi cobalah untuk bersabar hingga kalender tahun ini bisa kusobek dan menggantinya dengan angka yang baru. Pertanda aku akan datang menemuimu. Walaupun, hanya sesaat, karena rumput-rumput di kota baru ini akan segera menarikku pulang dalam dekapannya.

Kamu, punya tempat yang teramat istimewa. Bagaimana tidak, jika di tanahmu aku dilahirkan, belajar bernyanyi tentang kehidupan, juga menemukan cinta.

Janganlah cemburu kepada kota baru yang sekarang memiliki diriku dengan persentase lebih besar dibandingkan dengan dirimu. Dia kota yang baik, kota tempatku mengejar mimpi. Bukankah seharusnya kamu dan dia bersahabat baik mulai sekarang? Karena Singaraja-Jatinangor adalah tempat kumulai bermimpi dan mengejar mimpi.

Tempat Kumulai Mengejar Mimpi

0 komentar:

Posting Komentar